Menemukan Panggilan Hidupmu di Dalam Tuhan

Bagi sebagian orang, menemukan panggilan Tuhan dalam hidup merupakan hal yang paling menggelitik rasa keingintahuan kita. Ayo kita bersama-sama belajar mengenali panggilan Tuhan atau tujuan hidup kita di dunia.

Kita semua diciptakan Tuhan dengan tujuan. Tidak ada yang tidak. Tinggal bagaimana sebagai manusia mau mencari tahu dan mewujudkannya. Kadang banyak orang jadi rancu dengan kata “panggilan Tuhan” ini. Apalagi kalau sudah dikaitkan dengan pelayanan dan pekerjaan.

Sebenarnya kita bisa mendefinisikannya seperti: “panggilan Tuhan itu personal, undangan kepada masing-masing orang untuk melaksanakan tugas unik yang sudah Tuhan persiapkan”. Sepertinya mudah ya. Tapi bagaimana kita bisa mengetahui apa yang Tuhan mau dan cara melakukannya?

 

1. Bagian pertama pada panggilanmu.

 

Sebelum mengetahui apa panggilan kita masing-masing, kita harus punya hubungan yang dekat dengan Tuhan Yesus terlebih dahulu. Karena Tuhan ingin hubungan yang intim dengan jemaatnya.

Dalam Yohanes 14: 6 disebutkan bahwa,”Kata Yesus kepadanya: Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.” Sepanjang hidup kita, panggilan Tuhan akan membawa tantangan luar biasa, stress, dan frustasi.

Kita tidak akan sukses kalau setiap apa yang dilakukan tidak melalui bimbingan Tuhan Yesus. Serahkan semuanya kepada Tuhan dan bimbingan Roh Kudus. Janganlah berpegang pada pengertian kita sendiri.

 

2. Pekerjaanmu bukanlah panggilanmu!

Kamu pasti terkejut saat tahu bahwa pekerjaanmu saat ini bukanlah panggilanmu. Banyak orang berganti-ganti pekerjaan semasa hidupnya. Toh nantinya saat hari tuapun mereka akan pensiun dari pekerjaannya. Lalu kalau begitu apakah panggilannya sudah selesai? Bukan.

Pekerjaan kita saat ini hanya instrumen atau sarana yang membantu kita untuk mengetahui panggilan hidup kita. Misalnya saja, seorang montir punya peralatan untuk membetulkan kerusakan pada mesin. Apabila alatnya rusak atau hilang, ia dapat membeli yang baru supaya bisa tetap bekerja bukan.

Sama seperti seseorang yang menjadi pelayan di restoran. Dia sebenarnya punya panggilan untuk melayani orang lain, karena dengan melayani dia merasa senang dan puas. Jadi jika dia berhenti dari pekerjaannya dan mencari tempat yang baru, ia akan terus mencari tempat dimana ia juga bisa melayani orang lain.

Terkadang manusia menggunakan pekerjaan atau karir sebagai tolak ukur kesuksesan. Jika sudah bisa menghasilkan uang yang banyak, maka kita sukses. Padahal Tuhan tidak menginginkan uang. Ia ingin agar kita mampu mengerjakan tugas yang sudah Ia berikan pada kita.

Hal yang paling penting dan perlu kita ingat adalah pekerjaan atau karir bisa datang dan pergi. Tapi untuk panggilan hidup, Tuhan sudah menentukan misinya dari awal, tetaplah melakukannya sampai kita kembali dipanggil-Nya.

 

3. Bagaimana kita yakin pada panggilan hidup kita?

 

Suatu hari kamu membuka email dan tiba-tiba mendapatkan email yang menyatakan panggilan kita di dalamnya. Atau tiba-tiba ada suara dari langit yang berbicara tentang tujuan hidup kita. Apakah kamu percaya hal itu begitu saja? Bagaimana kita bisa yakin?

Kapanpun dimanapun kita mau mendengar suara Tuhan, metode yang digunakan biasanya: berdoa, membaca Firman Tuhan atau Alkitab, mendengar dari orang lain, dan masih banyak lagi. Sebenarnya Tuhan sudah memberikan setiap kita kemampuan yang unik untuk mengetahui panggilan Tuhan pada hidup kita.

Bacalah Roma 12:6-8

“Demikianlah kita mempunyai karunia yang berlain-lainan menurut kasih karunia yang dianugerahkan kepada kita: Jika karunia itu adalah untuk bernubuat baiklah kita melakukannya sesuai dengan iman kita. Jika karunia untuk melayani, baiklah kita melayani; jika karunia untuk mengajar, baiklah kita mengajar; jika karunia untuk menasihati, baiklah kita menasihati. iapa yang membagi-bagikan sesuatu, hendaklah ia melakukannya dengan hati yang ikhlas; siapa yang memberi pimpinan, hendaklah ia melakukannya dengan rajin; siapa yang menunjukkan kemurahan, hendaklah ia melakukannya dengan sukacita.”

Memang sulit bagi kita untuk mengetahui panggilan Tuhan. Sewaktu kita menggunakan bakat dan karunia kita untuk melayani orang lain, kita akan mengenali karya yang sesuai. Hal itu akan membuat kita merasa penuh rasa bahagia. Disinilah kita akan tahu tujuan atau panggilan hidup yang sebenarnya.

 

Jika kamu melakukan sikap itu, kita tidak hanya akan mengetahui panggilan hidup tapi juga melakukannya dengan penuh passion (gairah) sepanjang hidup kita.

 

sumber: https://www.superbookindonesia.com/article/read/581